Berlari Saat Puasa: 5 Tips Lari Aman dan Menyenangkan
Bagi sebagian orang, ide bergerak aktif seperti berlari di bulan puasa merupakan hal yang sedikit aneh. Kenapa berlari di bulan puasa? Bukankah mereka akan merasa lapar dan haus yang berlebihan. Lalu bagaimana jika nanti puasanya batal karena kita terlalu lelah saat berolahraga?
Akan tetapi, jawaban atas pertanyaan runtut di atas sangatlah sederhana. Yaitu, kita bisa berlari meski dalam keadaan berpuasa akan tetapi jangan memaksakan diri berlatih secara berlebihan. Meski sudah terbiasa berlatih dengan intensitas jarak dan waktu tempuh lama, akan tetapi kondisi saat berpuasa bisa mengakibatkan cepat lelah. Jadi, Simak 5 tips berikut agar berlari di bulan puasa tetap aman dan menyenangkan.
Pilih waktu yang tepat
Pilihan waktu begitu berpengaruh saat berlari. Meskipun tidak berpuasa, berlari saat siang hari juga menjadi opsi terakhir karena panas terik. Begitu pula saat berpuasa. Berlari saat puasa di pagi hari bisa menjadi opsi bagus karena cuaca masih segar. Akan tetapi, sore hari menjadi waktu terbaik meski kondisi tubuh sudah menahan lapar seharian. Karena setelah berlari sore, kamu bisa mendekati waktu berbuka puasa dengan cepat dibanding pagi dan siang. Jadi, jika kamu berolahraga 1 jam sebelum berbuka, tentunya akan lebih bersemangat menjemput waktu berbuka.
Bahaya dehidrasi
Berlari tanpa minum atau bahkan mengunyah camilan kesukaan menjadi hal yang "kurang" afdal dari biasanya. Akan tetapi dalam kondisi berpuasa hal ini tak bisa dihindarkan. Oleh karena itu, perhatikan bahaya dehidrasi ketika kamu berlari saat puasa. Agar terhidrasi baik, kamu bisa pertimbangkan poin 1 di atas, yakni memilih waktu berlari mendekati berbuka puasa. Ketika kamu memilih 1-2 jam sebelum berbuka untuk berlari saat puasa, kebutuhan air kamu bisa tercukupi. Tinggal sesuaikan apakah kamu akan langsung selesai saat berbuka atau memberi waktu untuk beristirahat sejenak sebelum berbuka. Tapi yang pasti, tetap terhidrasi.
Jangan berlebihan
Bagi beberapa orang ketika berlari saat berpuasa, bisa terjadi sakit perut seperti ada benda menusuk di bagian bawah tulang rusuk. Dalam artikel hellosehat mengenai tips jogging saat berpuasa, hal ini terjadi karena dalam badan kita tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Apalagi karena kondisi perut yang lapar dan menjadi lebih lelah biasanya. Nah, untuk mengatasi ini, kamu perlu bernapas melalui hidung dan mulut dengan ritme teratur.
Tetap fokus
Ketika badan kurang energi dan gula, maka reaksi alami adalah menurunnya fokus seseorang. Oleh karena itu, kamu perlu perhatikan sekitar saat kamu berlari. Jangan sampai berlari di jalur yang salah, jika berlari di jalan raya maka perhatikan kendaraan, dan jika berlari di trek tanah dan batu perhatikan langkah agar tidak tersandung ataupun terpeleset. Menurunnya fokus saat berlari berakibat fatal.
Pemanasan dan pendinginan jangan sampai tertinggal
Pemanasan dan pendinginan sering kali terlewati oleh sebagian orang saat berolahraga lari. Alasan sederhananya adalah karena mereka berlari dengan intensitas rendah atau jarak yang dekat, sehingga pasti akan aman saja meski tidak melakukan pemanasan dan pendinginan. Akan tetapi, baik berlari dalam kondisi normal atau berlari saat puasa, keduanya tetap perlu dilakukan. Setidaknya, pemanasan membuat tubuh yang sedang berada dalam kondisi berpuasa akan tahu bahwa kamu akan bersiap untuk mengeluarkan energi lebih, dan pendingin mengembalikan kondisi tubuh secara bertahap.
Dari 5 hal diatas, jika kamu bisa menerapkannya, akan membuat berlari saat puasa kamu lebih menyenangkan dan aman. Dan, akan lebih menyenangkan lagi jika kamu menambahkan musik ataupun mengajak teman agar berlari makin asik.
Oh iya,apakah kaki kamu merasa risih dan panas saat berolahraga? Kamu perlu cek artikel berikut.
Selamat berpuasa dan tetap aman berolahraga.