Apakah Trail Running Aman?
Trail Running aman atau tidak? Jawabannya adalah setiap olahraga memiliki resiko, dan begitu pula trail running. Melihat jalur dan lokasi Trail Running pasti sudah tergambar bahwa harus tetap hati-hati dan fokus untuk meminimalisir kecelakaan saat berlari. Karena tak peduli berapa jauh jarak kamu berlari, tetap memiliki kemungkinan untuk terjadi kendala.
Akan tetapi, jangan sampai hal di atas menjadi sebuah alasan untuk meredupkan keinginan kamu untuk mulai berlari trail. Setidaknya, kamu akan dibekali tips dan persiapan untuk beraktivitas Trail Running dengan aman pada tulisan berikut. Karena tentu saja, Trail Running merupakan olahraga yang aman dan begitu menyenangkan.
Lakukan Riset
Meski kamu pernah melakukan Trail Running, bukan berarti kamu sudah ahli disetiap tempat berbeda. Karena disetiap trek baru, seorang pelari menjadi seorang pemula kembali. Kamu perlu riset mendalam, yakni bisa melalui Youtube, Studi Pustaka di Internet, atau yang paling efektif adalah bertanya pada orang yang sudah pernah melalui trek yang akan kamu lalui nanti.
Lalu, pastikan berapa waktu tempuh yang dicapai, cuaca, dan lokasi trek yang perlu diwaspadai. Karena trek Trail Running di Indonesia menggabungkan banyak jenis jalur yang biasanya ditemukan di beberapa gunung Indonesia, maka kamu harus cek jenis jalur, elevasi, sumber air, tempat penyedia makanan, titik evakuasi saat terjadi kecelakaan, dan juga sinyal smartphone yang kuat. Karena kita tak bisa meremehkan keadaan saat berada di gunung dan hutan.
Dengan melakukan riset tersebut, setidaknya kita sudah memegang tiket "aman" untuk melakukan olahraga yang cukup ekstrim ini.
Air dan Makanan
Air dan makanan adalah sumber tenaga yang diperlukan para pelari trail. Yang pasti, jangan berlebihan makan dan minum agar tidak muntah, dan juga tetap paksakan makan dan minum meski terlanjur lelah dan tak berkeinginan makan. Tentu saja agar tidak dehidrasi. Selain itu, dengan melakukan riset, kita bisa menentukan berapa banyak air dan makanan yang perlu di bawa. Tidak perlu berlebihan agar tidak mengganggu performa saat berlari.
Jangan Memaksakan
Hal yang bisa ditemui dari para pelari adalah memaksakan keyakinannya bahwa mereka bisa melewati jalur dengan aman dan kembali dengan aman. Meski memang seharusnya yakin, namun, ingatlah bahwa ada satu faktor di luar kendali. Contohnya yakni cuaca yang buruk yang menimpa pelari sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan. Sehingga berimbas pada waktu yang makin lama untuk beristirahat, dan makin bahaya karena suhu udara yang makin dingin.
Membawa GPS
Jika jarak trek lari masih pendek, maka smartphone masih bisa diandalkan. Namun, sinyal smartphone kadang terkendala sehingga GPS lebih aman. Selain membuat diri sendiri tenang saat berlari, GPS juga membuat orang lain tenang karena jika terjadi kendala GPS bisa menjadi penyelamat.
Emergency Blanket
Beberapa kasus buruk Trail Running di Indonesia adalah pelari yang terkena hipotermia. Hipotermia sangat bahaya dan tak bisa diremehkan. Oleh karena itu jangan lupa membawa emergency blanket, atau lebih lengkapnya adalah mandatory gear. Yakni berisi hydration bag, headlamp dengan baterai cadangan, emergency blanket, peluit, obat-obatan, handphone, peta/GPS, jaket, sarung tangan, penutup kepala, jas hujan/raincoat, buff, trekking pole, dll.
Jadi, Trail Running apakah aman? Dengan melakukan 5 hal di atas, Trail Running kamu akan berjalan dengan aman. Karena kamu sudah merencanakan dengan matang untuk menuju zero accident.
Selain 5 hal diatas, seperti yang sudah kita tahu bersama, alas kaki adalah amunisi yang penting untuk diperhatikan dengan teliti. Untuk menentukan amunisi yang tepat, yuk cari tahu alas kaki apa yang kamu butuhkan pada link berikut ini.
Selamat Berlari Sembari Menikmati Alam!