Trail Run Pemula: Coba Saja, Pasti Bisa
Sudahkan berlari menjadi sebuah kebiasaan atau malah sudah menjadi kebutuhan? Setiap hari berlari di sekitaran kompleks, atau di rumah saja menggunakan treadmill? Tentunya pemandangan yang dilihat masih sama yakni gedung, jalan aspal, taman kota, dan pohon rindang di pinggir jalan. Pernahkah berpikir untuk berlari melintasi awan, pohon pinus, bahkan pohon edelweis? Jika ingin merasakan sensasi melintas alam seperti ini, kamu bisa mencoba berlatih untuk lari lintas alam atau trail running.
lari lintas alam atau trail running adalah lari yang membutuhkan stamina yang bagus dan tentu saja kemauan yang besar. Tidak mudah untuk sekedar berlari mengelilingi GOR selama 10 kali, lalu bagaimana dengan trail running yang harus melewati tanjakan dengan rintangan akar pohon, perbukitan, dan medan yang ada pada gunung dan hutan.
Selain itu, jika cuaca tidak mendukung seperti hujan, sehingga mengakibatkan sungai meluap, jalan licin, atau malah jalur longsor. Semua hal tersebut menjadi beberapa rintangan khusus jika memilih lari lintas alam atau trail running. Oleh karena itu, persiapan dengan matang dan rinci perlu dilakukan untuk kenyamanan, kelancaran dan keamanan berlari lintas alam.
PERSIAPAN
Persiapan yang dilakukan yakni berlatih berlari di bukit atau pegunungan. Berlatih renang untuk meregangkan otot, dan latihan penguatan otot-otot. Selain dari fisik, persiapan dari segi outfit juga perlu diperhatikan, yakni menggunakan pakaian lari yang hangat khusus , seperti membawa jaket windbreaker. Mengingat kondisi sekitar adalah wilayah pegunungan yang dingin dan akan selalu lembab dengan kabut, maka perlu adanya mengenakan baju yang hangat untuk menghindari hipotermia.
Dari segi pakaian, hal yang tidak dilupakan dan selalu menjadi identitas trail runner adalah rompi yang dikenakan. Rompi ini berisi berisi air minum untuk mengurangi dehidrasi, makanan seperti energi bar, headlamp untuk pencahayaan ketika gelap, emergency blanket untuk pertolongan gejala hipotermia, handphone untuk alat komunikasi, dan obat-obatan sebagai pertolongan pertama cedera.
BONUS PEMANDANGAN YANG MENAWAN
Meski begitu lelah karena jalur lari yang tak biasa yakni di gunung dan hutan, lanskap yang disajikan pada setiap perjalanan lintas alam ini begitu indah. Apalagi jika lintas alam atau trail running ke gunung dengan ketinggian 3000 mdpl. Maka ketika berada di puncak, akan disuguhkan lautan awan yang megah. Beruntungnya, Indonesia memiliki banyak pegunungan dan hutan yang bisa menjadi pilihan untuk berlatih berlari lintas alam.
RESIKO
Bukan hanya olahraga trail running saja yang memiliki resiko cidera, semua olahraga beresiko jika dilakukan tanpa persiapan. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan matang jika mengikuti trail run event. Apalagi, dengan kondisi trek yang jelas berbeda dari jalur lari biasa.
Resiko para trail runner adalah harus melakukan persiapan matang. Melatih kekuatan otot, meregangkan otot, dan berlatih berlari ke gunung-gunung agar mudah untuk adaptasi. Karena pada dasarnya trail run adalah berlari pada lembahan dan pegunungan, maka resiko cidera juga tinggi jika tidak fokus. Seperti terjerembab dan jatuh saat berlari di tanjakan atau turunan, kedinginan karena cuaca dan kondisi alam yang dingin.
Sudah memiliki rencana untuk lintas alam? Sebagai pemula, acara seperti Tahura Trail Run di Bandung bisa dicoba untuk mendapatkan pengalaman. Selain itu, BTS (Bromo Tengger Semeru) Run juga bisa menjadi pilihan untuk sekalian liburan.